Baca dulu peristiwa sebelumnya
"Kisah BB Miku Ditilep Maling" (Klik disini).
Ini lanjutannya......
Komandan security bandara Juanda pun segera datang menghampiri. Kami lalu menjelaskan keingininan kami agar dia menggeledah si raksasa. Namun karena khawatir menyalahi prosedur karena tidak punya cukup bukti komandaninipun tampak ragu. Kami mengganti siasat, kami hanya minta security mendampingi kami mengajak si raksasa menyaksikan rekaman CCTV. Dia setuju.
Bersama sang komandan, kami pun segera menghampiri si raksasa dan mengajaknya menyaksikan rekaman CCTV tetapi dia menolak dengan tegas,
"Apa ini, saya tidak punya urusan dengan anda..!, jawabnya,
"Kami kehilangan HP dan kami mencurigai anda berdasarkan rekaman CCTV,"kataJuan menggertak. "Karena itu kami mengajak melihat rekaman itu...., lanjut Juan menekannya.
Suasana makin tegang, dan para penumpang yang melihat ada ketegangan di sudut itu mulai berdiri dan bertanya-tanya siapakah gerangan teroris yang sedang diburu oleh Densus 88 itu (benar lho, banyak yang mengira sedang ada penangkapam anggota teroris). Sementara itu petugas boarding sudah bersiap membuka pintu keberangkatan.
Melihat situasi yang tidak menguntungkan itu, kami bertekad menekan si raksasa habis-habisan pada detik-detik terakhir itu.
"Kalau anda tidak mau, kami akan menggeledah anda disini sekarang! Kalau terbukti benar kami tidak akan beri ampun kamu!!" kata Juan.
"Lho, apa-apaan ini...., saya tidak mau...!kata si raksasa menolak.
Kami segera beraksi, bergerak mendekatinya bermaksud menggeledah. Melihat gelagat kami yang serius (dan tampak beringas..) tiba-tiba orang yang diajak bicara si raksasa sebelumnya dengan suara keras itu berdiri mendekati kami dan berbisik,
"Kalau saudara mau HPnya kembali, biar saya yang menyelesaikan dengan yang bersangkutan. Tapi setelah itu tak usah dipersoalkan lagi ya...." katanya.
"Saudara siapa? Apa temannya orang ini (tersangka)..?"
"Bukan, saya bukan temannya, saya polisi..", jawabnya sambil menunjukkan identitasnya dan melanjutkan, "Just give me five minutes...ok?"
Mengingat waktu yang semakin mendesak, kami mengalah membiarkan si polisi mengajak si raksasa keluar dari ruangan itu untuk berbicara berdua dengannya.
Dan...tidak sampai 2 menit kemudian si polisi balik (diikuti oleh si raksasa di belakangnya) sambil membawa HP Miku ditangannya.
'Ini HPnya kan?" kata si polisi sambil menyerahkan BB tersebut.
Kami mengangguk.
"Jadi, sudah selesai ya masalahnya..?" lanjut si polisi.
"Lho tidak bisa begitu, dong...", protes saya.
"Saudara kan sudah setuju kalau HPnya kembali tidak akan mempermasalahkan orangnya lagi..!" kata si polisi dengan keras.
"Memang urusan dengan pemilik HP sudah selesai, tapi urusan dengan bandara belum!" kata saya tak mau kalah digertak. Pihak bandara tentu punya aturannya kalau terjadi pelanggaran hukum di wilayahnya.! Bukan begitu pak..?" lanjut saya sambil bertanya kepada pihak security.
Suasana mulai menegang lagi, kini antara kami dengan si polisi yang berkeras tidak mempersoalkan lagi masalah itu.
Bagaimana akhir pertempuran kami dengan si polisi....?? Baca disini selanjutnya..