Artikel Terkini

Outbound Training by Klapa Parut

Para Detektif Klapa Parut Menekuk Maling HP

Juan Klapa Parut Juan, Keponakan Miku

Nah bagaimana para anggota Klapa Parut merespons hilangnya BB milik Miku di ruang keberangkatan bandara Juanda? Baca dulu kisah lenyapnya BB Miku disini. Kalau sudah, silakan lanjut....


Begitu tahu kalau BB Miku hilangnya saat pemeriksaan di x-ray, maka para detektif Klapa Parut yakni keponakan Miku (Juan) dan muridnya Paman Cabul (Rano) ditemani yang sok ganteng (David) segera mendatangi security bandara dan mulai menyelidik. Para DKP (Detektif Klapa Parut) menanyakan apakah ada CCTV diruangan itu dan ternyata memang ada, cuma jaraknya agak jauh (10 meter-an). Para DKP minta untuk melihat rekaman CCTC namun petugas bilang mereka yang akan melakukannya sendiri. Setelah menunggu beberapa saat, petugas security mengatakan terlihat seseorang bertubuh besar dan hitam memang mengambil BB tersebut. Wah... tudingan tertuju kepada Eka (Eyang Kakung) yang memang bertubuh tinggi besar dan berkulit coklat tua banget....(??).


Eka, sempat dituding gara-gara CCTV agak gelap

Lha.. Eka kan Kepala Keluarga Klapa Parut dan masuk duluan sebelum Miku. Jadi gak mungkin donk! Para DKP meminta petugas mengecek ulang rekaman CCTV dan ternyata orang berbadan besar itu berada dibelakang Miku dan David, serta memakai baju kotak-kotak. Jelas bukan Eka yang saat itu memakai T-shirt dan berada didepan Miku. Rupanya karena kamera cctv terletak agak jauh, sehingga orang tersebut tampak gelap....(Weck, masak Eka yang dituding).

Kecurigaan kini tertuju pada seorang berbadan besar yang sejak awal sudah diduga oleh Eka karena saat masuk tadi tampak tergesa-gesa. Eka dan Rano lalu diam-diam mendekati Si raksasa itu untuk mengamatinya, mereka berdiri dari jarak 2 -3 meter dari si raksasa dan sengaja sesekali menatap matanya, yang memang terlihat nyalang.




Rano, muridnya Paman Cabul

Maksudnya agar dia menjadi gelisah kalau memang dia pelakunya. Dan benar, si raksasa lalu mengambil minuman kaleng dari tasnya dan menenggakya (mungkin dia mau menenangkan diri) tapi anehnya begitu habis dia segera mengambil lagi minuman kaleng berikutnya dan meminumnya lagi (menurut kamus detektif Klapa Parut ini salah satu sinyal orang yang nervous....lho).

Juan lalu meminta petugas security menanyai orang tersebut. Namun karena petugas belum yakin maka dia hanya meminta si raksasa menunjukkan HP miliknya, dan tentu saja bukan BB Miku yang dicarilah yang ditunjukkannya. Petugas yang tampak belum berpengalaman itu kembai ke posnya. Meski belum terbukti, tapi para DKP tetap yakin si raksasa ini pelakunya. Karenanya Eka dan Rano plus David kembali menempatkan diri secara agak mencolok mengamati si raksasa. Para penumpang lainnya mulai bertanya-tanya dalam hati "ada apa gerangan?" "Apa sedang ada upaya penangkapan teroris?"

Kini si raksasa mulai tambah gelisah. Ia berusaha mengajak bicara dengan suara keras (tidak dengan suara normal) dengan seseorang (belakangan diketahui berprofesi sebagai pengacara) yang menjawab basa-basi. Karena si pengacara terlihat enggan, dia mengajak bicara seorang lain lagi (belakangan diketahui adalah seorang polisi). Melihat perilaku yang tidak wajar ini para DKP semakin yakin orang ini mencoba mencari teman, menutupi kegelisahannya.

Para DKP lalu meminta lagi agar petugas bertindak lebih tegas, namun mereka terkesan sangat hati-hati (tidak berani gegabah). Tidak putus asa, para DKP minta mereka menghubungi komandannya. Sementara itu waktu untuk boarding semakin mendekat. Para DKP bertekad sebelum take off BB Miku sudah harus kembali kepemiliknya, kalau perlu pesawat harus ditahan dulu keberangkatannya.

Aduh.... cape nih nulisnya.... stop dulu disini ya....???
Kisah selanjutnya lebih seru.... si raksasa ketangkep gak ya..?? Baca selanjutnya disini.


1 komentar: